Pembelajaran Berbasis Kompetensi di SMPN 36 Jakarta menjadi sorotan utama dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah menengah pertama tersebut. Konsep pembelajaran ini telah menjadi tren global dalam dunia pendidikan, karena menekankan pada pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini.
Menurut Ahmad Suryana, seorang pakar pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia, pembelajaran berbasis kompetensi memungkinkan siswa untuk mengembangkan berbagai keterampilan, seperti kreativitas, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Hal ini sesuai dengan tuntutan zaman yang semakin kompleks dan dinamis.
Di SMPN 36 Jakarta, implementasi pembelajaran berbasis kompetensi dilakukan melalui pendekatan yang holistik dan terintegrasi. Guru-guru di sekolah tersebut telah dilatih untuk merancang pembelajaran yang mengacu pada standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Margaret Price, seorang ahli pendidikan dari Universitas Oxford, yang menyatakan bahwa pembelajaran berbasis kompetensi dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi siswa.
Dengan pembelajaran berbasis kompetensi, diharapkan siswa di SMPN 36 Jakarta dapat menjadi individu yang lebih siap menghadapi tantangan di masa depan. Melalui pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang relevan, mereka diharapkan mampu bersaing di era globalisasi ini.
Dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis kompetensi, kepala sekolah dan guru-guru di SMPN 36 Jakarta bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, termasuk orang tua siswa dan komunitas sekitar. Hal ini sejalan dengan visi sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan kolaboratif.
Dengan semangat dan komitmen yang kuat, pembelajaran berbasis kompetensi di SMPN 36 Jakarta terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi siswa-siswanya. Sebagai bagian dari upaya transformasi pendidikan di Indonesia, konsep ini diharapkan dapat menjadi landasan untuk menciptakan generasi yang unggul dan berdaya saing.